Humble Bragging dan Kaitannya dengan Toxic Positivity
Jika zaman dahulu orang-orang dengan kasta lebih tinggi memamerkan kekayaan, pendidikan dan status social ke orang lain. Ditambah kadar kepameran melebihi seharusnya. Orang biasa menyebutnya sombong. Orang sombong identik memamerkan apa yang mereka punya secara eksplisit. Orang sombong identik dengan riya untuk mendapat pujian orang lain. Walaupun konotasi kata sombong lebih negatif dari riya’. Orang riya’ mungkin masih memperoleh pujian namun orang sombong memperoleh cercaan. Sikap riya’ ternyata membuat orang lain insecure . Orang yang insecure akan merasa rendah diri terhadap identitas dan potensi dirinya sendiri. Namun di era sekarang, orang menunjukkannya tidak secara eksplist. Apalagi dibantu dengan media sosial yang memuluskan aksi. Kita tahu bahwa media sosial membantu orang-orang untuk mengeskspresikan kebahagiaan. Tidak ada orang yang membagikan kesedihan atau pengalaman tragis. Tujuannya supaya menarik perhatian orang lain untuk sekedar menekan ...