Posts

Sebagai Makhluk Sosial, Ketahui 7 Cara Membangun Relasi yang Efektif

Menurut Aristoteles. Manusia adalah zoon politicon (makhluk sosial). Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Mau membangun komunitas ? butuh bantuan orang lain. Mau bangun startup ? butuh bantuan orang lain. Mau punya usaha kuliner ? Juga butuh bantuan orang lain. Mau lulus sarjana ? juga butuh bantuan orang lain dalam penelitian. Mau menentukan jurusan kuliah ? ya butuh bantuan orang lain. Manusia lahir ke dunia juga butuh bantuan ibu. Sekarang coba pikirkan aspek kehidupan apa yang tidak butuh orang lain ? Tidak ada aspek kehidupan yang tidak melibatkan orang lain di hidup kita. Semandirinya seseorang tetap membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuannya. Untuk membutuhkan bantuan orang lain, ya perlu relasi dengan mereka. Membangun relasi itu mudah bahkan sangat mudah. Sekarang yang jadi pertanyaan, bagaimana cara membangun relasi yang efektif. Relasi yang efektif berarti kualitas menjadi poin utama dari kuantitas. Anda mau punya koneksi 100 orang teta

Susahnya Jadi Relawan, Kriterianya Tak Inklusif

  Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial “ ( pembukaan UUD 1945 alinea ke-4). Kalimat di atas bisa dimaknai bahwa Setiap warga Negara wajib berpartisipasi memelihara perdamaian melalui aksi kemanusiaan. Apapun umur, pangkat, status, pendidikan dan warna kulit tidak menjadi penghambat manusia peduli dengan sesamanya.   Ada atau tidak adanya bencana maupun permasalahan, sudah sewajarnya, manusia harus berempati. Wujud empati bisa berupa apa saja tidak hanya uang dan materi namun perkataan, pemikiran dan tenaga bisa kita berikan. Seperti yang kita ketahui, dua tahun yang lalu, wabah covid-19 melanda Indonesia secara masif. Korban jiwa banyak berjatuhan akibat penularan virus ini. Sehingga mengakibatkan aktivitas bekerja dan belajar mengajar harus dilakukan secara online . Hal tersebut juga terjadi pada pelaksanaan proyek sosial dan kerelawan. Sejumlah komunitas sosial berusaha beradaptasi dengan situasi yang tak terpediksi

Humble Bragging dan Kaitannya dengan Toxic Positivity

  Jika zaman dahulu orang-orang dengan kasta lebih tinggi memamerkan kekayaan, pendidikan dan status social ke orang lain. Ditambah kadar kepameran melebihi seharusnya. Orang biasa menyebutnya sombong. Orang sombong identik memamerkan apa yang mereka punya secara   eksplisit. Orang sombong identik dengan riya untuk mendapat pujian orang lain. Walaupun konotasi kata sombong lebih negatif dari riya’. Orang riya’ mungkin masih memperoleh pujian namun orang sombong memperoleh cercaan.   Sikap riya’ ternyata membuat orang lain insecure . Orang yang insecure akan merasa rendah diri terhadap identitas dan potensi dirinya sendiri. Namun di era sekarang, orang menunjukkannya tidak secara eksplist. Apalagi dibantu dengan media sosial yang memuluskan aksi. Kita tahu bahwa media sosial membantu orang-orang untuk mengeskspresikan kebahagiaan. Tidak ada orang yang membagikan kesedihan atau pengalaman tragis. Tujuannya   supaya menarik perhatian orang lain untuk sekedar menekan tanda ‘hati’ di pos

Pilih BTS atau EXO ?

Sifat pemberontak, baik atau buruk ?

Pemberontak merupakan sisi yang berlawanan dari sifat penurut. Banyak orang yang menganggap bahwa orang yang pemberontak cenderung anarkis dan susah diatur. guru saja akan kewalahan mengatur siswanya yang nakal dan pemberontak. polisi juga akan kewalahan menangkap penjahat yang pemberontak. aapalagi jika penjahatnya membuat gerakan separatis yang merusak keutuhan NKRI. tidak hanya polisi dan TNI yang bingung, kita sebagai warga negara juga ikut bingung juga. Para orang tua juga akan merasa jengkel jika punya anak yang pemberontak dan susah diatur.  sifat pemberontak juga sifat natural yang dimiliki oleh manusia. sejak dahulu kala dari zaman pra sejarah manusia selalu melakukan pertahanan diri dengan melawan arus. upaya tersebut tidak hanya melindungi dari binatang buas dan lingkungan ekstrem tetapi juga melawan kelompok lain yang mengancam teritorial mereka.seperti sekarang saat berdebat pun kita mencoba untuk melawan pendapat orang lain dengan mempertahankan pendapat kita sendiri. kit

Orang oportunis baik atau buruk ?

oportunis merupakan kata serapan dari kata berbahasa inggris yaitu opportunist. Menurut KBBI oportunis adalah orang yang menganut paham oportunisme. Oportunisme berarti paham  yang semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada tanpa berpegang pada prinsip tertentu.  Oportunis tak malu mengambil keuntungan atas suatu keadaan meski dengan membuang atau mengorbankan prinsip yang pernah dianutnya.jika dalam bahasa kasarnya yang mudah dimengerti adalah orang yang suka mengambil kesempatan yang menguntungkan bagi dirinya. terkadang orang dengan karakteristik seperti ini biasanya tidak terlalu melihat sisi baik dan buruk terhadap sesuatu.  sehingga tipe orang seperti ini tidak terlalu lama dalam berpikir mengambil keputusan. orang dengan tipe karakteristik seperti ini lebih berani mengambil resiko misalkan dalam memulai wirausaha. berbeda halnya dengan orang yang realistis dimana sebelum memulai sesuatu mereka akan selalu memikirkan kemungkinan terburuk d

Perlukah menyekolahkan anak di sekolah dasar bertaraf internasional ?

  Seperti yang kita tahu bahwa menyekolahkan anak terlalu dini kurang begitu bagus terhadap psikis anak. Sebab, di usia emas (golden age) yakni 0-5 tahun, otak anak menyerap seperti spons. Karena itu, mereka yakin bahwa inilah usia yang tepat untuk menanamkan berbagai pengetahuan dan keterampilan lewat sekolah. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Pendidikan yang diberikan oleh sekolah melalui guru dengan pendidikan yang diberikan oleh orang terdekat terutama keluarga sangatlah berbeda. Di sekolah anak-anak bertemu dengan anak yang seusia dengannya lalu mereka pun bisa bersosialisasi. Tetapi sekarang di sekolah pendidikan anak usia dini telah diajarkan pelajaran berhitung, membaca,berbahasa inggrisdan   mengaji untuk meningkatkan aspek kognitif yang mereka miliki selain psikomotoriknya. Sayangnya, guru PAUD juga lupa menyeimbangkan jumlah yang harus mereka ajarkan ke anak didik mereka yang masih berusia dibawah 6 tahun. Tuntutan dari orang tua si anak juga mengharuskan guru intens m